MENGENAL SEJARAH, BAHAN PEMBUATAN, JENIS JENIS SERTA FUNGSI STAINLESS STEEL

4 Maret 2024
Posted by: Admin
Pengertian Stainless Steel Secara Umum

Stainless steel adalah sejenis baja paduan paling populer yang memiliki ketahanan tinggi terhadap korosi. Umumnya stainless steel terdiri atas campuran karbon, besi dan kromium, yang seringkali dilengkapi oleh unsur lain seperti nikel. Adanya campuran kromium yang dimiliki oleh material jenis stainless steel inilah yang menjadikannya lebih tahan korosi.
Pemilihan material tipe stainless steel memiliki fungsi yang beragam karena stainless steel mempunyai banyak kelebihan. Beberapa kelebihannya antara lain mudah dibentuk, memiliki ketahanan suhu rendah dan tinggi, bersifat tahan lama dan kuat. Selain itu, material ini sangat mudah dirawat dan dibersihkan, bersifat tahan lama, menarik, dan tentu saja ramah lingkungan.


Sejarah Perkembangan Stainless Steel

Sejarah stainless bermula sejak awal kemunculannya, dimana terdapat beberapa besi yang bersifat tahan korosi pertama yang ditemukan dari artefak-artefak yang telah bertahan selama ribuan tahun sejak zaman purbakala. Pada artefak tersebut tidak mengandung kromium. Namun, yang menjadikan artefak logam tersebut tahan korosi yaitu ditemukannya sejumlah fosfor pada kandungannya.
Sedangkan paduan dari besi-kromium ditemukan pertama kali dalam sejarah stainless steel menjadi material anti karat oleh Pierre Berthier di tahun 1821. Lalu, material ini diaplikasikan ke dalam alat pemotong, berupa pisau. Hans Goldschmidt yang berasal dari Jerman, tepatnya di akhir tahun 1890-an akhirnya mengembangkan aluminotermik yang digunakan untuk proses produksi krom tanpa karbon.
Leon Guillet akhirnya di tahun 1904-1911 sukses membuat material paduan di beberapa penelitiannya dan sekarang dinamakan sebagai material stainless steel. Namun, masih memiliki beberapa kelemahan. Kemudian pada tahun 1912 oleh Hanry Brearley, material tipe stainless steel ini mengecek korosi pada senapan.
Berdasarkan sejarah stainless steel, Brearley akhirnya melakukan pengujian dengan menambahkan kandungan kromium pada baja. Menurut hasil percobaan tersebut, ia telah menambahkan kromium mulai dari 12%-14%. Dengan demikian, baja akhirnya bisa tahan korosi. Dari sinilah sejarah stainless steel dimulai.
Setelah itu, Brearley melihat adanya kemungkinan bahan tersebut dapat dipasarkan menjadi bahan baku peralatan dapur. Akhirnya ia menamai stainless steel. Sedangkan berdasarkan sejarah Stainless steel, material ini diproduksi pertama kali pada Agustus 1913 tepatnya di laboratorium Brown Firth.


Bahan yang Digunakan Untuk Membuat Stainless Steel

Bahan yang digunakan untuk membuat tipe stainless steel sangat beraneka ragam. Macam Stainless bisa dibedakan berdasarkan pada bahan pembuatannya, berikut ini :

1. Karbon
Macam stainless steel yang mengandung karbon tinggi biasanya jauh lebih tahan lama dan awet daripada baja paduan lainnya. Tipe stainless steel ini biasanya populer dalam produksi peralatan yang bersifat food grade serta pada peralatan memasak.

2. Kromium
Macam stainless steel dengan kandungan kromium biasanya mempunyai ketahanan terhadap korosi yang tinggi. Salah satu contoh yang terkenal dari tipe stainless steel ini adalah Gateway Arch di St.Louis.

3. Nikel
Bahan baku nikel menjadikan stainless steel memiliki kemampuan las, bentuk dan tingkat keuletan material yang tinggi. Selain itu, macam stainless steel dengan bahan nikel ini juga dapat meningkatkan ketahanan terhadap korosi. Nikel adalah material yang memungkinkan stainless steel sebagai paduan yang serbaguna.


Jenis-Jenis Stainless Steel yang Umum Digunakan

Yuk, kenali jenis jenis stainless steel lengkap dengan tipenya berikut ini.

1. Martensitic

Stainless steel jenis martensitic mengandung chromium sebesar 10,5% sampai 18%, karbon mencapai 1,2%, dan nikel 2%.
Itulah kenapa struktur martensitic terbentuk setelah pemanasan dilakukan. Sifatnya kuat dan keras, namun kurang tahan terhadap korosi.
Dan jenis ini dibagi kembali menjadi beberapa tipe, yaitu sebagai berikut.

Tipe 410
Memiliki kandungan 13% krom dan 0,15% karbon, banyak digunakan pada pengerjaan dingin.

Tipe 416
Hampir sama dengan tipe 410, namun diberi tambahan belerang atau sulfur.

Tipe 431
Memiliki kandungan 17% krom, 2,45% nikel, dan 0,15% karbon.

2. Ferritic

Bila dibandingkan dengan tipe stainless steel lainnya, ferritic mempunyai harga yang lebih murah sehingga dapat mengurangi biaya operasi proyek.
Jenis stainless steel satu ini mengandung karbon rendah dengan kromium dalam kadar tinggi, sehingga ketahanannya terhadap korosi meningkat pada suhu tinggi.
Namun, karena sulit ditempa dengan panas, penggunaannya menjadi terbatas.

Tipe 409
Terdiri dari titanium dan krom sebanyak 11%, banyak diaplikasikan pada pertanian dan peralatan rumah tangga.

Tipe 410S
Terdiri atas kandungan karbon rendah dan tambahan columbium serta titanium. Banyak digunakan pada industri pertambangan dan minyak.

3. Austenitic

Austenitic merupakan stainless steel yang memiliki kandungan krom antara 17% sampai 25% dan nikel antara 8% hingga 20%.
Untuk mencapai sifat yang diinginkan sesuai kebutuhan, biasanya terdapat elemen tambahan lain yang dicampur pada material tersebut. Austenitic sendiri terbagi menjadi beberapa tipe.
Tipe 301
Cocok digunakan pada air tawar dengan bahan dan pertimbangan ekonomis.

Tipe 321
Variasi tipe sebelumnya dengan tambahan karbon dan titanium, digunakan pada pemanasan suhu tinggi.

Tipe 347
Hampir sama dengan tipe 321, namun diberi tambahan niobium.

Tipe 316
Lebih tahan terhadap korosi karena tambahan molibdenum 2-3%, cocok untuk peralatan instalasi di laut.

Tipe 317
Perubahan dari tipe 316, diberi tambahan molibdenum sebanyak 3-4% agar bisa digunakan pada temperatur dingin.

4. Duplex

Jenis stainless steel berikutnya yaitu duplex yang mengandung unsur nikel, kromium, molibdenum, dan nitrogen dengan kadar seimbang.
Beberapa tipenya yaitu UNS S31803, UNS S32750, dan UNS S32750. Material ini cocok digunakan pada suhu rendah, antara -50°C sampai 300°C.


5. Precipitation Hardening

Precipitation hardening merupakan stainless steel yang diperoleh dari gabungan antara jenis martensitic dan austenitic.
Jenis ini mempunyai unsur-unsur peningkat kekerasan seperti aluminium, tembaga, atau titanium.
Adapun yang masuk dalam seri precipitation hardening yaitu AISI 17-4 PH, atau biasa juga disebut dengan nama AISI 360.
Itu dia jenis dan tipe dari stainless steel, yang mana masing-masing dapat digunakan untuk kegunaan yang berbeda.
Dengan mengetahuinya, Anda bisa mengetahui tipe mana yang lebih ideal digunakan pada instalasi tertentu, sehingga furniture, perabotan, atau peralatan lainnya menjadi lebih kuat dan memiliki masa pakai lebih lama.


Fungsi Stainless Steel
1. Industri Kimia

Stainless steel mempunyai banyak fungsi, salah satunya dalam industri kimia. Memiliki sifat yang tahan terhadap korosi, stainless steel telah dikembangkan untuk digunakan pada industri tersebut. Bahkan material tersebut dirancang dengan kualitas yang mampu bekerja pada kisaran suhu yang lebih tinggi, sehingga dapat digunakan pada konstruksi tangki penyimpanan, pipa, dan katup.

2. Dunia Medis

Selain di industri kimia, stainless steel juga memberikan fungsi yang sangat bermanfaat di dunia medis. Itu karena bahan tersebut tahan terhadap korosi dan mudah disterilkan. Sehingga penggunaannya menjadi sangat ideal untuk lingkungan higienis seperti dunia kesehatan contohnya digunakan pada konstruksi alat bedah dan gigi, pemindai MRI, alat sterilisasi uap, dll.

3. Kebutuhan Konstruksi dan Arsitektur

Umumnya, jenis stainless steel untuk dunia konstruksi haruslah memiliki fleksibilitas, kekuatan, dan ketahanan terhadap korosi.Dengan sifat tersebut, material ini pun kerap digunakan dalam konstruksi modern. Tidak hanya digunakan pada eksterior, namun penggunaannya banyak terlihat pula di bagian interior.

Itulah penjelasan mengenai stainless steel.
Berbicara mengenai stainless steel, jika Anda membutuhkan Jasa Potong Coil Stainless Steel menjadi lembaran, silahkan menghubungi kami.
Kami PT Persada Wijaya Sentosa memiliki Jasa Potong Coil Stainless / Jasa Shearing Coil Stainless yang sudah dipercaya oleh banyak customer.